Mencium Tangan Ulama' Dan Guru
Mencium Tangan ulama dan orang
sholeh itu adalah sunnah
Mencium tangan para ulama merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan agama.Karena perbuatan itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada mereka . Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh oleh abu dawud : " Dari Zari' ra. ketika beliau menjadi salah satu delegasi suku Abdil Qais,beliau berkata.:" Ketika sampai di Madinah,kami segera turun dari kendaraan ,kemudian kami segera turun dari kendaraan kita,lalu kami mengecup tangan dan kaki Nabi saw. ( HR.Abu Dawud (4548)).......
Tradisi
Mencium Tangan Kyai Mencium tangan para ulama merupakan perbuatan yang
dianjurkan agama. Karena perbuatan itu merupakan salah satu bentuk penghormatan
kepada mereka.
Dalam sebuah hadits dijelaskan:
Dalam sebuah hadits dijelaskan:
عَنْ زَارِعٍ وَكَانَ فِيْ وَفْدِ عَبْدِ الْقَيْسِ قَالَ لَمَّا قَدِمْنَا
الْمَدِيْنَةَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلُ يَدَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرِجْلَهُ – رَوَاهُ أبُوْ دَاوُد
Artinya
: Dari Zari’ ketika beliau menjadi salah satu delegasi suku
Abdil Qais, beliau berkata, Ketika sampai di Madinah kami bersegera turun dari
kendaraan kita, lalu kami mengecup tangan dan kaki Nabi s.a.w. (H.R. Abu
Dawud).
>
>
عَنِ ابْنِ جَدْعَانْ, قالَ لاَنَسْ : اَمَسَسْتَ النَّبِيَّ بِيَدِكَ قالَ
:نَعَمْ, فقبَلهَا
Artinya :
dari Ibnu Jad’an ia berkata kepada Anas bin Malik, apakah engkau pernah
memegang Nabi dengan tanganmu ini ?. Sahabat Anas berkata : ya, lalu Ibnu
Jad’an mencium tangan Anas tersebut. (H.R. Bukhari dan Ahmad)
عَنْ جَابرْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ عُمَرَ قبَّل يَدَ النَّبِيْ.
Artinya
: dari Jabir r.a. sesungguhnya Umar mencium
tangan Nabi.(H.R. Ibnu al-Muqarri).
عَنْ اَبيْ مَالِكْ الاشجَعِيْ قالَ: قلْتَ لاِبْنِ اَبِيْ اَوْفى رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ : نَاوِلْنِي يَدَكَ التِي بَايَعْتَ بِهَا رَسُوْلَ الله صَلى الله
عَليْه وَسَلمْ، فنَاوَلَنِيْهَا، فقبَلتُهَا.
Artinya
: Dari Abi Malik al-Asyja’i berkata : saya berkata kepada
Ibnu Abi Aufa r.a. “ulurkan tanganmu yang pernah engkau membai’at Rasul
dengannya, maka ia mengulurkannya dan aku kemudian menciumnya.(H.R. Ibnu
al-Muqarri).
عَنْ صُهَيْبٍ قالَ : رَأيْتُ عَلِيًّا يُقبّل يَدَ العَبَّاسْ وَرِجْلَيْهِ.
Artinya
: Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali mencium
tangan sahabat Abbas dan kakinya. (H.R. Bukhari)
Atas dasar hadits-hadits tersebut di atas para ulama menetapkan hukum sunah mencium tangan, ulama, guru, orang shaleh serta orang-orang yang kita hormati karena agamanya.
Berikut ini adalah pendapat ulama
1. Ibnu Hajar al-Asqalani
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani telah menyitir pendapat Imam Nawawi sebagai berikut :
Atas dasar hadits-hadits tersebut di atas para ulama menetapkan hukum sunah mencium tangan, ulama, guru, orang shaleh serta orang-orang yang kita hormati karena agamanya.
Berikut ini adalah pendapat ulama
1. Ibnu Hajar al-Asqalani
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani telah menyitir pendapat Imam Nawawi sebagai berikut :
قالَ الاِمَامْ النَّوَاوِيْ : تقبِيْلُ يَدِ الرَّجُلِ ِلزُهْدِهِ
وَصَلاَحِهِ وَعِلْمِهِ اَوْ شرَفِهِ اَوْ نَحْوِ ذالِكَ مِنَ اْلاُمُوْرِ
الدِّيْنِيَّةِ لاَ يُكْرَهُ بَل يُسْتَحَبُّ.
Artinya
: Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena
zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah
perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan.
Pendapat ini juga didukung oleh Imam al-Bajuri dalam kitab “Hasyiah”,juz,2,halaman.116.
2. Imam al-Zaila’i
Beliau berkata :
Pendapat ini juga didukung oleh Imam al-Bajuri dalam kitab “Hasyiah”,juz,2,halaman.116.
2. Imam al-Zaila’i
Beliau berkata :
(يَجُوْزُتقبِيْلُ يَدِ اْلعَالِمِ اَوِ اْلمُتَوَرِّعِ عَلَى سَبِيْلِ
التبَرُكِ...
Artinya
: (dibolehkan) mencium tangan seorang ulama dan orang yang
wira’i karena mengharap barakahnya.
(Disarikan dari buku Amaliah NU dan Dalil-Dalilnya, Penerbit LTM (Lembaga Ta”mir Masjid)PBNU.
(Disarikan dari buku Amaliah NU dan Dalil-Dalilnya, Penerbit LTM (Lembaga Ta”mir Masjid)PBNU.
Komentar
Posting Komentar