Perjumpaan Islam Dan Tradisi Lokal Sebagai Pendekatan Dakwah
" Kami tidak mengutus seorang rasulpun
kecuali dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberikan penjelasan dengan
terang kepada mereka... (surah Ibrahim ayat 4) "
Pemahama paling
elementer dan simplistis yang bisa diserap dari ayat di atas adalah peran
bahasa (lughat) sebagai bagian dari budaya menempati posisi yang penting dan
ia budda (tidak bisa tidak) dalam hubungannya dengan penyampaian
ajaran-ajaran ilahiyah kepada umat manusia. Sebagai sebuah entitas pemikiran
dan sosial, budaya memegang peranan penting dan stratgis dalam penyebaran
ajaran islamdi seluruh dunia, apalagi dikaitkan dengan maksud diutusnya
Rasulullah Muhammad SAW sebagai rahmatan lil 'alamin yang mengandung
konsekuensi bahwa Ajaran Islam tidak hanya berdialektika dengan budaya Arab
saja, tetapi juga bersentuhan dengan budaya-budaya lokal di seluruh dunia,
karena pada hakekatnya Islam itu shaalih likulli zaman wa makaan.
Tampilan (perfoma)
kaku dan keras ataupun lembut dan humanis dari ajaran islam sangat di
tentukan oleh bangunan model dakwah umat islam sendiri terhadap lingkunagn
sekitarnya. Sebagai 'sarana' penyampaian ajaran Islam, metode dakwah sebagai
sebuah pendekatan menempati posisi yang amat penting,apalagi jika dikaitkan
dengan konteks perkembangan Islam di Indonesia dan dunia saat ini dengan
munculnya istilah Islam garis keras (hardliner),yang menunjukkan
seolah-olah ada ketegengan nilai diantara ummat Islam sendiri dengan lingkungan
sekitar mereka.Melihat fungsinya yang demikian penting,metode dakwah seharusnya
bersifat dinamis dan terbuka terhadap upaya-upaya penerimaan "tradisi
lokal" sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.Sifat dinamis dan
terbuka model dakwah terhadap lingkungan ini sebagai konsekuensi logis dari
upaya penyelarasan problem kemanusiaan yang terus berkembang pesat dan
akseleratif dengan ajaran agama. Termasuk di dalamnya hukum fikih yang mampu
menyerap adat/tradisi sepanjang tidak menyimpang dari ajaran Islam,sebab fikih
dikenal kaidah al'adatu muhakkamah.
(
Sambutan pada buku Hujjah NU karya KH.Muhyiddin Abdusshomad
Oleh : Nyai
Hj.Dra.Anisah Mahfudz M.AP
( Khadimatul
Ma'ahad Al-Ishlahiyah Singosari Malang )
Komentar
Posting Komentar